Langsung ke konten utama

AKUAPONIK


Dewasa ini perkembangan penduduk di Indonesia terus meningkat, hal ini menyebabkan tuntutan permintaan lahan yang semakin meningkat pula dari tahun ke tahun. Luas lahan tidak mengalami penambahan secara berarti dan relatif stagnan bahkan berkurang,sehingga dapat dikatakan pertambahan penduduk dan luas lahan merupakan perbandingan terbalik. Permintaan lahan yang meningkat ini makin dirasakan tidak saja di perkotaan semata tetapi juga di daerah pedesaan,baik itu dipakai sebagai perluasan pemukiman,pembangunan pertokoan,pabrik, perluasan jaringan sarana dan prasarana umum lainnya. Dan pada akhirnya akibat dari semua ini,lahan pertanian produktif telah banyak beralih fungsi,termasuk di dalamnya lahan untuk pemeliharaan ikan dan persawahan/perkebunan.
Mengingat permasalahan tersebut, kiranya perlu ada suatu pilihan teknologi yang dapat diterapkan pada lahan dan sumber air terbatas. Salah satu upaya adalah dengan menerapkan sistim akuaponik. Akuaponik adalah suatu kombinasi sistem akuakultur dan budidaya tanaman,maksudnya yaitu ikan dan tanaman tumbuh dalam satu sistem yang terintegrasi,dan menciptakan suatu simbiotik antara keduanya.
Sistim ini sebenarnya sudah biasa dipakai para petani Indonesia khusunya di Jawa. Yakni apa yang disebut dengan tumpang sari. menanam padi di sawah, sekaligus memelihara ikan di lahan persawahan itu. Hanya saja pada aquaponik media tumbuh tanaman tidak di atas tanah, namun menggunakan media tanam (grow beds) seperti batu kerikil.
(Anonymousa, 2012)
Prinsip Dasar Akuaponik
Sistem akuaponik dalam prosesnya menggunakan air dari tanki ikan kemudian disirkulasikan kembali melalui suatu pipa dimana tanaman akan ditumbuhkan,yang apabila dibiarkan di dalam tanki akan menjadi racun bagi ikanya. Bakteri nitrifikasi merubah limbah ikan sebagai nutrien yang dapat dimanfaatkan tanaman. Kemudian  tanaman akan berfungsi sebagai filter vegetasi yang akan mengurai zat racun tersebut menjadi zat yang tidak berbahaya bagi ikan,dan suplai oksigen pada air yang digunakan untuk memelihara ikan. Dengan siklus ini akan terjadi siklus saling menguntungkan.

Namun kedua sistem budidaya ini tidak bisa dihubungkan secara langsung. Pasalnya, air dari penampungan ikan pasti kaya amonia yang tidak bisa diserap tanaman. Amonia harus diubah dulu menjadi bentuk nitrit dan nitrat. Karena itu, di antara kedua sistem diletakkan perantara berupa jasad renik alias mikroorganisme. Bakteri Nitrosomonas mengubah amonia menjadi nitrit. Lalu oleh bakteri Nitrobacter, nitrit diubah menjadi nitrat. Saat sampai ke lingkungan pertanaman, nitrat diserap tanaman untuk membantu pertumbuhannya.
Pembuatan sistem akuaponik ini cukup sederhana, meskipun di berbagai negara, terutama Australia, berbagai macam variasi telah diciptakan. Beberapa hal sederhana yang perlu dipersiapkan adalah tangki ikan, growbed atau tangki untuk menumbuhkan tanaman, media untuk menumbuhkan tanaman dan biasanya berupa batu, pompa air untuk memompa air kedalam growbed, pompa udara untuk memberikan oksigen pada ikan, dan tentu saja ikan beserta tanamannya, serta satu hal yang penting adalah siphon yang berfungsi untuk menghisap air dari growbed dan mengembalikannya dalam tanki air sehingga agar tanaman tidak membusuk akibat terendam air.
Secara umum,sistem akuaponik menggunakan sistem resirkulasi yaitu memanfaatkan kembali air yang telah digunakan dalam budidaya ikan dengan filter biologi dan fisika berupa tanaman dan medianya.  Resirkulasi yang digunakan berisikan kompartemen pemeliharaan dan kompartemen pengolahan air.  Untuk sistem pengolahan air biasanya tersusun atas kompartemen dekantasi, kompartemen filtrasi, kompartemen oksigenasi, dan kompartemen sterilisasi. Penggunaan bahan-bahan filter, misalnya batu zeolit atau filter diam, atau tanaman air, sebagai substrat bakteri yang mampu mengatasi dan mengatur kelebihan senyawa-senyawa nitrogen berbahaya untuk ikan pada sistem akuaponik.
Pemilihan Komoditas
Pemilihan komoditas memegang peranan penting dalam merencanakan dan mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan. Komoditas yang dipilih hendaknya didasarkan atas tersedianya pasar. Jenis ikan air tawar yang dapat dibudidayakan pada sistem akuaponik bisa ikan nila / tilapia, ikan mas, ikan koi, lele atau udang galah dan lain-lain, boleh dipelihara di dalam kolam,akuarium atau tangki.  Sedangkan untuk tanaman yang bisa dimanfaatkan sebaiknya tanaman yang mempunyai nilai ekonomis seperti bayam hijau, bayam merah, kangkung atau selada dan juga tanaman buah seperti tomat.
 (Anonymousb, 2012)

Macam-macam Sistem Untuk Akuaponik
Ada beberapa teknik untuk re-sirkulasi sitem akuaponik. Semua desain berdasarkan pada sistem hidroponik

1.      Memakai Media Tanam

Dengan memakai media tanam menghilangkan kebutuhan akan filter dari limbah sisa ikan, karena berfungsi sebagai filter biologi. Media yg biasanya dipakai baru kerikil kecil, pasir, arang, sabut kelapa, dll.  

2.      Sistem Pasang Surut

Akar tanaman terendam air dalam beberapa waktu sebelum dikeringkan kembali, dan ini bisa terjadi berkali-kali dalam satu hari. Dengan sistem ini memberi kesempatan akar tanaman untuk bernafas 

3.      Sistem NFT

Akar tanaman terendam sedikit oleh lapisan air yg tipis yg mengalir biasanya terbuat dari pipa PVC 

4.      Sistem Floating Raft

Tanaman dibesarkan di styrofoam, yg diberi lubang kecil-kecil untuk tempat tanaman yg ditaruh dalam pot kecil. Kelemahannya nutrisi sangat kurang, boifilter terpisah, organisme yg berbahaya dalam air, dan akar dimakan ikan 

5.      Sistem Drip atau Tetes

Air mengandung nutrisi dipompa ke media pembesaran melalui pipa dengan lubang kecil dan mengembalikan air yg sudah bersih ke kolam ikan melalui sistem gravitasi 

6.      Sistem Aliran Kontinyu di Bawah Media Tanam

Air mengandung nutrisi dialirkan 1” - 2” di bawah permukaan media tanam secara terus-menerus.
(Anonymousc, 2012)
Keuntungan Akuaponik
Aplikasinya baik secara teoritis,praktis dan ekonomis tentu saja akuaponik akan sangat menguntungkan sekali,karena lahan yang dipakai tidak akan terlalu luas,memiliki hasil produksi ganda,hemat air,mengurangi penggunaan bahan kimia serta bersifat organik.
Keuntungan secara praktis sudah barang tentu kita tidak perlu mencangkul, merumput, menggembur dan membungkuk atau aktifitas lainnya yang menyiksa badan. Sistem akuaponik tidak menggunakan pupuk dan pestisida. Juga tidak perlu untuk menyiram sayuran setiap hari. Anda hanya memberi makan kepada ikan lalu menyebabkan anda mendapat sayuran dan ikan segar. Hasil panen tanaman dari akuaponik tentunya memiliki nilai harga jual yang cukup tinggi di supermarket karena bersifat organik.

Daftar Pustaka
Anonymousa. 2012. Akuaponik Solusi Budidaya Ikan pada Lahan Terbatas http://taufikbudhipramono.blog.unsoed.ac.id/2011/01/27/akuaponik-solusi-budidaya-ikan-pada-lahan-terbatas/ Diakses pada tanggal 7 Maret 2012
Anonymousb. 2012. Teori Akuaponik. http://ssbayup.blogspot.com/2011/04/akuaponik-aquaponic-teori.html Diakses pada tanggal 7 Maret 2012
Anonymousc. 2012. Sistem Akuaponik. http://ssbayup.blogspot.com/2011/04/sistem-akuaponik-sistem-tumpangsari_10.html Diakses pada tanggal 7 Maret 2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanaman C3, C4, dan CAM

Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu C3, C4, dan CAM ( crassulacean acid metabolism ). Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan kering dibandingkan dengan tumbuhan C3. Namun tanaman C3 lebih adaptif pada kondisi kandungan CO 2 atmosfer tinggi. Sebagian besar tanaman pertanian, seperti gandum, kentang, kedelai, kacang-kacangan, dan kapas merupakan tanaman dari kelompok C3. Tanaman C3 dan C4 dibedakan oleh cara mereka mengikat CO2 dari atmosfir dan produk awal yang dihasilkan dari proses assimilasi. Contoh tanaman C3 antara lain : kedelai, kacang tanah, dan kentang, sedangkan contoh tanaman C4 adalah jagung, sorgum dan tebu.

Membuat Yoghurt di Rumah

Assalamualaikum, kali ini saya akan berbagi cara membuat yoghurt yang mudah dan murah di rumah. Langsung saja beri tahu caranya. Pertama, kita siapkan bahan dan alat yang digunakan: - susu UHT - bibit yoghurt - wadah plastik dengan tutup - pengaduk / sendok Langkah pembuatan: 1. campurkan satu cup bibit yoghurt dengan satu liter susu 2. aduk rata lalu tutup rapat 3.  simpan selama 8-10 jam ditempat tertutup dan terhidar dari sinar matahari

Jerawat kabur = Clean & Clear essentials foaming facial wash ^^

Kali ini aku ingin sedikit bercerita dan berbagi tips masalah kulit berminyak. Perlu diketahui kalo kulit berminyak rentan ditumbuhi jerawat dan komedo, sehingga kurang sedap dipandang :p.. Kulit pria umumnya lebih berminyak daripada wanita. Dan kulitku ini termasuk jenis kulit yg...... berminyak T_T. Sudah berbagai macam produk facial wash aku coba tapi hasilnya kurang memuaskan :( Once upon a time, aku jalan-jalan ke suatu supermarket dan melihat produk Clean & Clear . Waktu itu aku ragu untuk membelinya (sudah hopeless untuk produk pencuci muka). Tapi berhubung sabun pencuci mukaku di rumah udah habis, so terpaksa harus beli deh. Untuk kesekiankalinya aku coba ganti produk (lagi-lagi).. dan pilihan jatuh kepada..... *taraaaaaa* >>  Clean & Clear essentials foaming facial wash :) Setelah tiga hari pemakaian sudah terasa hasilnya (dua kali sehari, pagi dan sore), kulit mukaku jadi lebih cerah, minyak jauh sangat berkurang, dan jerawat mengering. Awalnya masih gak