Mengingat permasalahan
tersebut, kiranya perlu ada suatu pilihan teknologi yang dapat diterapkan pada
lahan dan sumber air terbatas. Salah satu upaya adalah dengan menerapkan
sistim akuaponik. Akuaponik adalah suatu kombinasi sistem akuakultur dan
budidaya tanaman,maksudnya yaitu ikan dan tanaman tumbuh dalam satu sistem yang
terintegrasi,dan menciptakan suatu simbiotik antara keduanya.
Sistim
ini sebenarnya sudah biasa dipakai para petani Indonesia khusunya di Jawa.
Yakni apa yang disebut dengan tumpang sari. menanam padi di sawah, sekaligus
memelihara ikan di lahan persawahan itu. Hanya saja pada aquaponik media tumbuh
tanaman tidak di atas tanah, namun menggunakan media tanam (grow beds) seperti
batu kerikil.
(Anonymousa,
2012)
Prinsip Dasar Akuaponik
Sistem akuaponik dalam prosesnya
menggunakan air dari tanki ikan kemudian disirkulasikan kembali melalui suatu
pipa dimana tanaman akan ditumbuhkan,yang apabila dibiarkan di dalam tanki akan
menjadi racun bagi ikanya. Bakteri nitrifikasi merubah limbah ikan sebagai
nutrien yang dapat dimanfaatkan tanaman. Kemudian tanaman akan berfungsi
sebagai filter vegetasi yang akan mengurai zat racun tersebut menjadi zat yang tidak
berbahaya bagi ikan,dan suplai oksigen pada air yang digunakan untuk memelihara
ikan. Dengan siklus ini akan terjadi siklus saling menguntungkan.
Namun kedua sistem
budidaya ini tidak bisa dihubungkan secara langsung. Pasalnya, air dari
penampungan ikan pasti kaya amonia yang tidak bisa diserap tanaman. Amonia
harus diubah dulu menjadi bentuk nitrit dan nitrat. Karena itu, di antara kedua
sistem diletakkan perantara berupa jasad renik alias mikroorganisme. Bakteri
Nitrosomonas mengubah amonia menjadi nitrit. Lalu oleh bakteri Nitrobacter,
nitrit diubah menjadi nitrat. Saat sampai ke lingkungan pertanaman, nitrat
diserap tanaman untuk membantu pertumbuhannya.
Pembuatan sistem
akuaponik ini cukup sederhana, meskipun di berbagai negara, terutama Australia,
berbagai macam variasi telah diciptakan. Beberapa hal sederhana yang perlu
dipersiapkan adalah tangki ikan, growbed atau tangki untuk menumbuhkan tanaman,
media untuk menumbuhkan tanaman dan biasanya berupa batu, pompa air untuk
memompa air kedalam growbed, pompa udara untuk memberikan oksigen pada ikan,
dan tentu saja ikan beserta tanamannya, serta satu hal yang penting adalah
siphon yang berfungsi untuk menghisap air dari growbed dan mengembalikannya
dalam tanki air sehingga agar tanaman tidak membusuk akibat terendam air.
Secara umum,sistem akuaponik
menggunakan sistem resirkulasi yaitu memanfaatkan kembali air yang telah
digunakan dalam budidaya ikan dengan filter biologi dan fisika berupa tanaman
dan medianya. Resirkulasi yang digunakan berisikan kompartemen
pemeliharaan dan kompartemen pengolahan air. Untuk sistem pengolahan air
biasanya tersusun atas kompartemen dekantasi, kompartemen filtrasi, kompartemen
oksigenasi, dan kompartemen sterilisasi. Penggunaan bahan-bahan filter, misalnya
batu zeolit atau filter diam, atau tanaman air, sebagai substrat bakteri yang
mampu mengatasi dan mengatur kelebihan senyawa-senyawa nitrogen berbahaya untuk
ikan pada sistem akuaponik.
Pemilihan Komoditas
Pemilihan komoditas memegang peranan
penting dalam merencanakan dan mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan.
Komoditas yang dipilih hendaknya didasarkan atas tersedianya pasar. Jenis ikan
air tawar yang dapat dibudidayakan pada sistem akuaponik bisa ikan
nila / tilapia, ikan mas, ikan koi, lele atau udang galah dan lain-lain, boleh
dipelihara di dalam kolam,akuarium atau tangki. Sedangkan untuk tanaman
yang bisa dimanfaatkan sebaiknya tanaman yang mempunyai nilai ekonomis seperti
bayam hijau, bayam merah, kangkung atau selada dan juga tanaman buah seperti
tomat.
(Anonymousb, 2012)
Macam-macam
Sistem Untuk Akuaponik
Ada beberapa teknik untuk re-sirkulasi sitem
akuaponik. Semua desain berdasarkan pada sistem hidroponik
1. Memakai Media Tanam
Dengan memakai media tanam menghilangkan kebutuhan
akan filter dari limbah sisa ikan, karena berfungsi sebagai filter biologi.
Media yg biasanya dipakai baru kerikil kecil, pasir, arang, sabut kelapa, dll.
2. Sistem Pasang Surut
Akar tanaman terendam air dalam beberapa waktu
sebelum dikeringkan kembali, dan ini bisa terjadi berkali-kali dalam satu hari.
Dengan sistem ini memberi kesempatan akar tanaman untuk bernafas
3. Sistem NFT
Akar tanaman terendam sedikit oleh lapisan air yg
tipis yg mengalir biasanya terbuat dari pipa PVC
4. Sistem Floating Raft
Tanaman dibesarkan di styrofoam, yg diberi lubang
kecil-kecil untuk tempat tanaman yg ditaruh dalam pot kecil. Kelemahannya
nutrisi sangat kurang, boifilter terpisah, organisme yg berbahaya dalam air,
dan akar dimakan ikan
5. Sistem Drip atau Tetes
Air mengandung nutrisi dipompa ke media pembesaran
melalui pipa dengan lubang kecil dan mengembalikan air yg sudah bersih ke kolam
ikan melalui sistem gravitasi
6. Sistem Aliran Kontinyu di Bawah Media Tanam
Air mengandung nutrisi dialirkan 1” - 2” di bawah
permukaan media tanam secara terus-menerus.
(Anonymousc,
2012)
Keuntungan Akuaponik
Aplikasinya baik secara
teoritis,praktis dan ekonomis tentu saja akuaponik akan sangat menguntungkan
sekali,karena lahan yang dipakai tidak akan terlalu luas,memiliki hasil
produksi ganda,hemat air,mengurangi penggunaan bahan kimia serta bersifat
organik.
Keuntungan secara praktis sudah
barang tentu kita tidak perlu mencangkul, merumput, menggembur dan membungkuk
atau aktifitas lainnya yang menyiksa badan. Sistem akuaponik tidak menggunakan
pupuk dan pestisida. Juga tidak perlu untuk menyiram sayuran setiap hari. Anda
hanya memberi makan kepada ikan lalu menyebabkan anda mendapat sayuran dan ikan
segar. Hasil panen tanaman dari akuaponik tentunya memiliki nilai harga jual
yang cukup tinggi di supermarket karena bersifat organik.
Daftar Pustaka
Anonymousa. 2012. Akuaponik Solusi Budidaya Ikan pada Lahan
Terbatas http://taufikbudhipramono.blog.unsoed.ac.id/2011/01/27/akuaponik-solusi-budidaya-ikan-pada-lahan-terbatas/
Diakses pada tanggal 7
Maret 2012
Anonymousb. 2012. Teori Akuaponik. http://ssbayup.blogspot.com/2011/04/akuaponik-aquaponic-teori.html Diakses pada tanggal 7 Maret
2012
Anonymousc.
2012. Sistem Akuaponik. http://ssbayup.blogspot.com/2011/04/sistem-akuaponik-sistem-tumpangsari_10.html Diakses pada tanggal
7 Maret 2012
Komentar
Posting Komentar